ORGANISASI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah
Pengantar Manajemen
yang dibina oleh Hj. Madziatul Churiyah
Oleh :
Dinar Tiara N.P (110412406509)
Dyla Putry R. (110412406498)
Eni Syakurohmah (110412406514)
Lia Sepda K. (110412406499)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Agustus 2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang bejudul “Organisasi”.
Makalah
ini berisi tentang definisi organisasi, struktur organisasi, bentuk organisasi,
elemen dasar pengorganisasian dan mengelola rancangan organisasi .
Penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini,
terutama kepada:
- Ibu
Hj. Madziatul Churiyah
sebagai dosen yang telah membimbing mata kuliah pengantar manajemen.
- Orang
tua penulis yang senantiasa memberikan dorongan, dukungan, dan doa yang
tidak pernah putus kepada penyusun.
- Teman-teman
offering Q yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi
masyarakat umum, khususnya mahasiswa. Penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun,
penulis mengharapkan demi perbaikan makalah ini. Sekian terima kasih.
Malang,
28 Agustus 2011
BAB I
PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih)
yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses penempatan orang-orang dan sumber daya
lainnya untuk melakukan tugas –
tugas dalam pencapaian tujuan dan menyangkut pembagian pekerjaan untuk
diselesaikan dan mengkoordinasikan hasil-hasilnya.
Organisasi
hanyalah merupakan alat atau wadah tempat pimpinan atau manajer dan bawahannya
melakukan kegiatan – kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Organisasi adalah suatu hasil dari pelaksanaan pengoorganisasian. Oleh karena itu,
apabila pengorganisasian dilaksanakan dengan baik, maka akan dihasilkan
organisasi yang baik. Dengan demikian tujuan organisasipun akan dapat dicapai
dengan relatif mudah.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa saja elemen dasar pengorganisasian?
1.2.2
Bagaimana cara mengelola rancangan
organisasi ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Mengetahui elemen dasar
pengorganisasian ,
1.3.2
Mengetahui cara mengelola rancangan
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Devinisi Organisasi
1. Organisasi
menurut Stoner, adalah suatu pola hubungan – hubungan yang melalui orang –
orang di bawah pengarahan manajer untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Organisasi
menurut James D. Mooney, adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi
menuut Chester I. Bernard, adalah suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
Jadi dapat disimpulkan bahwa organisasi
adalah sekelompok orang yang mempunyai tujuan sama. Pengorganisasi merupakan
proses penempatan orang-orang dan sumber daya lainnya untuk melakukan tugas –
tugas dalam pencapaian tujuan dan menyangkut pembagian pekerjaan untuk
diselesaikan dan dikoordinasikan hasil-hasilnya. Pengorganisasian dapat pula diartikan sebagai proses
penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya
baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu
departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses
pengorganisasian.
Unsur-unsur dasar yang membentuk
organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
2.2 Struktur Organisasi
Struktur
organisasi didevinisikan sebagai susunan tugas – tugas formal di dalam suatu
organisasi. Struktur ini terdiri dari unsur
spesialisasi kerja, sentralisasi atau desentralisasi. Faktor-faktor yang menentukan perancangan
struktur organisasi yaitu:
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang
digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para
anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan
dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi.
2.3 Bentuk Organisasi
Bentuk
– bentuk organisasi dibagi menjadi 5, antara lain
1. Organisasi
Fungsional
Suatu
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana
yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus.
·
Ciri-ciri dari organisasi fungsional
·
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas
dapat dibedakan
·
Bawahan akan menerima perintah dari
beberapa atasan
·
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
·
Target-target jelas dan pasti
·
Pengawasan ketat
·
Penempatan jabatan berdasarkan
spesialisasi
Contoh
bagan organisasi fungsional :
·
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasi
fungsional
a. Spesialisasi
dapat dilakukan secara optimal
b. Para
pengawai bekerja sesuai keterampilannya masig-masing
c. Produktivitas
dan efisiensi dapat ditingkatkan
d. Koordinasi
menyeluruh bisa dilaksanakan ada eselon atas, sehingga berjalan ancar dan
tertib
e. Solidaritas,
loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi
f. Pembidangan
tugas menjadi jelas
· Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional
a. Pekerjaan
seringkali sangat membosankan
b. Sulit
mengadakan perpindahan karyawan/ pegawai dari satu bagian kebagian lain karena
pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
c. Sering
ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga kooordinasi
menyeluruh sulit dan sukar dilaksanakan.
2. Organisasi
Fungsional dan Garis
Bentuk
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala
bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan
kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala
bagian.
·
Ciri- ciri organisasi fungsional dan garis
a. Tidak
nampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok yang bersifat bantuan
b. Terdapat
spesialisasi yang maksimal
c. Tidak
ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja
Contoh bagan organisasi
fungsional dan garis :
·
Keuntungan –keuntungan dalam organisasi
fungsional dan garis
a. Solidaritas
yang tinggi
b. Disiplin
yang tinggi
c. Produktifitas
yang tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
d. Pekerjaan-
pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
·
Kelemaha-kelemahan organisasi fungsional dan
garis
a.
Kurang fleksibel dan tour of duty
b.
Pejabat fungsional akan mengalami
kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
c.
Spesialisasi memberikan kebingungan
3. Organisasi
Komite
Bentuk
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board
dengan pluralistic manajemen.
·
Ciri-ciri organisasi komite
a. Adanya
dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
b. Adanya
hak, wewenang an tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan
c. Asas
musyawarah sangat ditonjolkan
d. Organisasinya besar dan struktur tidak sederhana
e. Biasanya
bergerak dibidangkan perbankan, asuransi, dan niaga
·
Keuntungan dari organisasi komite
a.
Pelaksanaan decision making berlangsung
baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
b.
Kepemimpinan yang bersifat otokratis
yang sangat kecil
c.
Dengan adanya tour of duty maka
pengembangan karier terjamin
·
Kelemahan-kelemahan
a.
Proses decision making sangat lambat
b.
biaya operasional rutin sangat tinggi
c.
kalau ada masalah sering kali terjadi
penghindaran sapa yang bertanggung jawab
Contoh
bagan organisasi komite
4. Organisasi
Garis dan Staff
Suatu
bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secaara vertikal.
Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang
memerintah tetapi hanya sebagai penasihat.
·
Ciri-ciri organisasi garis dan staff
a. Hubungan
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
b. Puncak
pimpinan hanya satu orang dibantu staff
c. Terdadap
2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
d. Jumah
karyawan banyak
e. Organisasi
besar, bersifat komplekanya
f. Adaya spesialisasi yang jelas
Contoh bagan organisasi
garis dan staff
· Keuntungan-keuntungan
dari organisasi garis dan staff
a. Asan
kesatuan komando tetap ada, pimpinan tetap dalam satu tangan
b. Adanya
tugaas yang jelas antara pimpinan staff dan pelaksana
c. Tipe
organinisasi garis staff fleksibel karena dapat ditempatkan pada organisasi
besar maupun kecil
d. Pengambian
keputusan relaatif mudah, karena mendapat banuan atau sumbangan pemikiran dari
staff
e. Koordinasi
mudah dilaksanakan, karena adanya pembagian tugas yang jelas
f. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi,
karena tugas sesuai dengan spesialisasi
g. Bakat
pegawai dapat berkembang sesuai dengan
spesialisasinya
h. Diperoleh
manfaat yang besar baagi para ahli
·
Kelemahan-kelemahan dari organisasi
garis dan staff
a. Kelompok
pelaksanan terkadang binggung untutk membedakan parintah dan bantuan nasihat
b. Solidaritas
pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
c. Sering
terjadinya persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakanlah yang
penting
d. Pimpinan
lini mengabaikan advis staff
e. Apabila
tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staff
tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.
5. Organisasi Matrik
Organisasi
dimana pengguna struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang
mempunyai ketgrampilan dimasing- masing bagian dari bagian perusahaan
dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus
diselesaikan.
contoh bagan dari
organisasi matrik :
2.4 Elemen Dasar
Pengorganisasian
Untuk
mencapai tujuan-tujuan dalam sebuah organisasi diperlukan adanya elemen
pengorganisasian. Adapun elemen pengorganisasian tersebut diantaranya adalah:
1. Merancang Pekerjaan (Job Design)
Adalah menentukan tanggung jawab individu yang berhubungan dengan
pekerjaan. Untuk melaksanakan hal tersebut perlu adanya :
a. Spesialisasi Pekerjaan (Job
Specialization) adalah tingkat di mana keseluruhan tugas dalam organisasi
dipecah dan dibagi menjadi bagian komponen yang lebih kecil.
b. Alternatif Spesialisasi
1)
Rotasi
Pekerjaan adalah memindahkan karyawan dari satu pekerjaan secara sistematis
2)
Perluasan
Pekerjaan adalah suatu alternatif yang melibatkan peningkatan jumlah total
tugas yang dilaksanakan oleh pekerja.
3)
Pengayaan
Pekerjaan (Job Enlichment) adalah suatu alternatif yang melibatkan peningkatan
baik dari jumlah tugas maupun pengawasan yang dilakukan pekerja tersebut.
4)
Pendekatan
Karakteristik Pekerjaan (Job Characteristics Approach) adalah suatu alternatif
yang menyarankan agar pekerjaan didiagnosis dan ditingkatkan dengan memperhitungkan
sistem kerja dan referensi karyawan.
5)
Pendekatan
Tim Kerja adalah suatu alternatif yang mengizinkan suatu kelompok merancang
sistem kerja yang akan diterapkan.
2. Mengelompokkan Pekerjaan
(Departementalisasi)
Departementalisasi
adalah proses pengelompokan pekerjaan menurut beberapa pengaturan logis.
Beberapa basis umum departemen
diciptakan
a.
Rasionalisasi
Departemen
Pekerjaan dikelompokkan menurut
beberapa rencana, logika yang melekat pada suatu rencana adalah dasar dari
semua departementalisasi.
b. Dasar Umum Departementalisasi
1) Departementalisasi Fungsional yaitu
mengelompokkan pekerjaan yang
melibatkan aktivitas yang sama.
2) Departementalisasi Produk merupakan
pengelompokan aktivitas menurut produk atau kelompok produk.
3) Departementalisasi Pelanggan
merupakan pengelompokan aktivitas untuk merespon dan berinteraksi dengan
konsumen.
4) Departementalisasi Lokasi yakni
mengelompokkan pekerjaan atas dasar lokasi atau daerah geografis.
3. Menciptakan Hubungan Pelaporan
Ada beberapa cara untuk menciptakan hubungan pelaporan, antara lain
a. Rantai Komando adalah jalur otoritas
yang jelas dan pasti diantara semua posisi di dalam organisasi.
b. Rentang Manajemen adalah jumlah
orang yang melapor ke setiap manajer. Rentang manajemen juga bisa ditentukan
oleh rumus.
I= N(2N/2+N-1)
Dimana : I : Jumlah total interaksi dengan dan di antara bawahan
N : Jumlah bawahan
4. Mendistribusikan Otoritas
Yakni kekuasaan yang telah disahkan
oleh organisasi. Dua persoalan spesifik yang harus diatasi manajemen ketika
mendistribusikan otoritas adalah :
a. Proses Pendelegasian
Proses pelimpahan sebagian beban kerja total seorang manajer
kepada orang lain
b. Desentralisasi dan Sentralisasi
1)
Desentralisasi
adalah proses yang secara sistematis yang mempertahankan kekuasaan dan otoritas
di tangan manajer tingkat menengah dan rendah.
2)
Sentralisasi
adalah proses sistematis yang mempertahankan kekuasaan dan otoritas di tangan
manajer tingkat tinggi.
5. Mengordinasikan Aktivitas
Yakni proses menghubungkan aktivitas
dari berbagai departemen dalam organisasi.
6. Membedakan Berbagai Posisi
a. Posisi Lini adalah posisi yang berada di
rantai komando langsung yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan
organisasi.
b. Posisi Staf adalah posisi yang dimaksudkan
untuk memberikan keahlian, nasehat, dan dukungan untuk posisi lini.
2.5
Mengelola
Rancangan Organisasi
Persoalan-persoalan
yang muncul dalam perancangan organisasi
:
a.
Sifat Rancangan Organisasi
1)
Sebagian besar organisasi
berubah hampir secara kontinu sebagai akibat dari faktor-faktor seperti situasi
dan orang.
2)
Rancangan organisasi untuk organisasi yang lebih besar sangat kompleks
dan memiliki banyak tingkatan dan variasi
b. Perspektif Universal pada Rancangan Organisasi
1) Model
Birokrasi
Model dari rancangan organisasi yang
berdasarkan pada suatu sistem otoritas
dan formal.
2) Model
Perilaku
Model
rangkaian organisasi yang konsisten dengan gerakan hubungan manusia dan
menekankan perhatian pada pengembangan
kelompok kerja dan perhatian mengenai proses interpersonal.
c. Pengaruh
Situsional pada Rancangan Organisasi
Pandangan situsional
terhadap rancangan organisasi diasumsikan bahwa rancangan optimal untuk setiap
organisasi bergantung pada serangkaian
faktor situsional yang relevan.
Faktor- faktor tersebut
adalah :
1)
Teknologi Inti
Proses konversi yang
digunakan untuk mengubah input (seperti bahan baku atau informasi) menjadi
output ( seperti output atau jasa).
2)
Lingkungan
Stabil : Lingkungan yang relatif tetap dan konstanta selama
berlalunya waktu.
Tidak
stabil : Subjek dari ketidakpastian dan
perubahan yang cepat.
3) Ukuran Organisasi
Jumlah total dari
karyawan permanen atau ekuivalen dengan karyawan.
4) Siklus
Hidup Organisasi
Pengebangan dimana
organisasi berevolusi ketika organisasi tumbuh dan matang yang terditi dari
empat tahap, yakni :
a) Kelahiran
b) Masa
kanak- kanak
c) Masa
pertengahan
d) Kematangan
d. Strategi dan Rancangan Organisasi
1) Strategi tingkat korporasi
Strategi
tingkat korporasi secara fundamental berkaitan dengan pemilihan bisnis di mana
perusahaan harus bersaing dan mengembangkan dan mengkoordinasi portofolio
bisnis.
2)
Strategi tingkat bisnis
serangkaian
komitment dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi, yang dirancang
untuk menyediakan nilai kepada para pelanggan dan mendapatkan keunggulan
kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi kompetensi inti dari pasar produk
individual dan spesifik.
e. Bentuk Dasar dari Rancangan Organisasi
1) Rancangan Fungsional (Bentuk
U )
Pengaturan organisasi yang
didasarkan pada pendekatan fungsional terhadap departementalisasi.
2) Rancangan
Konglomerat ( Bentuk H )
Suatu pengaturan yang
digunakan oleh organisasi
yang terdiri dari
serangkaian bisnis yang tidak berhubungan.
3) Rancangan
Divisional
(Bentuk -M )
Pengaturan organisasi
yang didasarkan pada bisnis berganda dalam bidang yang berhubungan.
4) Rancangan
Matriks
Suatu rancangan
organisasional yang didasarkan pada dua dasar departmentalisasi yang saling
tumpang tindih.
5) Rancangan
Hibrida
Menggunakan rancangan yang
merepresentasikan hibrida dari dua atau lebih bentuk umum dari rancangan.
f. Persoalan
yang Muncul dalam Rancangan Organisasi
1) Organisasi
Tim
Pendekatan terhadap rancangan organsasi yang bergantung hampir secara eksklusif
terhadap tim jenis proyek, dengan sedikit atau hierarki fungsional yang
mendasari.
2) Oganisasi
Virtual
Organisasi yang memiliki sedikit struktur formal atau tidak memiliki
struktur formal.
3) Organisasi Pembelajaran
Suatu organisasi yang bekerja untuk memfasilitasi pembelajaran seumur hidup
dan pengembangan pribadi dari semua karyawannya, sementara secara kontinue
mengubah dirinya sendiri untuk merespon terhadap perubahan permintaan dan
kebutuhan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa organisasi
hanyalah merupakan alat atau wadah tempat pimpinan atau manajer dan bawahannya
melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Organisasi adalah suatu hasil dari pelaksanaan pengoorganisasian. Agar pengorganisasian
berjalan lancar maka diperlukan adanya suatu pengelolaan rancangan organisasi.
Adapun pengelolaan tersebut diantaranya dengan membuat strategi dan mengantisipasi persoalan-persoalan yang
muncul. Oleh karena itu, apabila
pengorganisasian dilaksanakan dengan baik, maka akan dihasilkan organisasi yang
baik. Dengan demikian tujuan organisasipun akan dapat dicapai dengan relatif
mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L. 2002. Manajemen
Edisi 5 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Griffin. 2004. Manajemen Jilid 1 Edisi 7. Jakarta : Erlangga.
Pksm.mercubuana.ac.id/ neelearning.gunadarma.ac.id/…/bab11
dasar_dasar_pengorganisasian.pdw/elearning/files…/93021-6-248379751709.doc
Rhobins, Stephen dan Mary C. 2010. Manajemen
Edisi 10. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Sudirman, Dedi. 1999. Dasar-Dasar
Manajemen. Bandung : CV. Armico.
No Response to "Makalah Organisasi"
Posting Komentar